Oleh : Irfan Mutaqien Zaen
Sejatinya islam adalah satu-satunya agama yang diridhai oleh Allah swt. islam sampai saat ini telah menyebar keseluruh dunia. Hal ini dikarenakan peran para pejuang yang dulu tidak pantang menyerah untuk menyebarkan dan menegakkan agama islam. Dahulu orang-orang harus menelusuri jalan setapak, melewati padang pasir yang sangat gersang untuk mencari sebuah ilmu dari satu kota ke kota lainnya. Namun berbeda dengan zaman sekarang, zaman kemajuan dimana teknologi dapat dengan mudahnya menemukan apa yang kita inginkan.
Di satu sisi, kita dapat mengatakan bahwa geliat perkembangan tersebut sebagai bagian dari elaborasi dan eksplorasi ilmiah umat islam dalam mengembangkan potensi akliah dan daya majunya. Di sisi lain, tak dapat kita pungkiri, perkembangan tersebut dapat menciptakan keretakan, membangun jurang menganga bahkan menghancurkan peradaban manusia sendiri yang selama ini terbangun. Dua hal tersebut merupakan sebuah kewajaran sebagai konsekuensi logis terhadap penciptaan sebuah instrument atau pelengkap manusia di muka bumi ini. Yakni baik vs buruk.
Kita bisa melihat, saat ini banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh mereka yang anti islam. Mereka berusaha mendoktrin umat islam dengan menyerang psikologis umat islam, sehingga citra islam terlihat jelek dimata umatnya sendiri yang akhirnya membuat kesimpulan bahwa islam adalah agama yang radikal yang mengajarkan perang, islam adalah agama teroris. Lantas mengapa mereka bisa mengubah ideology islam yang diajarkan kepada umatnya? Itu dikarenakan media terbesar saat ini dikuasai oleh mereka terkhusus Israel. Maka mereka yang menguasai media dapat memunculkan citra terhadap apapun secara masif. Artinya kita sebagai umat islam telah menjadi korban media informasi yang ada.
Nampaknya memang benar bahwa sampai saat ini, mereka tidak akan ridha dan berusaha membuat keretakan diantara kesatuan umat islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. 02:120 yang artinya :
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Sebagai agama yang mengemban tugas suci dakwah, islam harus sesuai dengan perkembangan zaman. Islam dijadikan sebagai sumber rujukan dari pengetahuan manusia yang ada. Yang jadi permasalahnnya adalah bagaimana umat islam mengambil sikap dalam menghadapi geliat perkembangan informasi saat ini? Media informasi menjadi salah satu solusi untuk menangani hal itu. Saat ini ada 3 media informasi dunia yakni media lisan, media tulisan, dan media digital.
Digitalisasi dakwah saat ini menjadi satu hal yang sedang dikembangkan. Karena dengan hal ini ajaran islam dapat terpublikasikan dengan baik. Meskipun disatu sisi memang media dikuasai oleh merek yang anti dengan islam. Namun jangan salah, sekarang banyak umat islam yang mampu memanfaatkan teknologi informasi saat ini demi kelangsungan dakwah islam. Sebagai bukti banyak sekali instrument media seperti blog, jejaring social, dan yang lainnya, yang membahas mengenai islam.
"Manusia tengah mengarah pada relitas virtual, halusinasi menjadi nyata dan nyata hanya sekedar imajinasi" –Mark Siouska-Begitulah ungkapan Mark Slouska, seorang pengamat media Amerika yang menulis catatan tentang geliat masyarakat virtual saat ini. Dalam bukunya itu –Dinamika Budaya Cyberspace- Mark menjelaskan bagaimana retaknya hubungan emosional dalam kehidupan nyata dan cenderung mengalihkan kehidupannya pada dunia maya. Perkembangan teknologi informasi saat ini mengalami loncatan yang cukup signifikan dalam kancah kehidupan manusia.
Di satu sisi, kita dapat mengatakan bahwa geliat perkembangan tersebut sebagai bagian dari elaborasi dan eksplorasi ilmiah umat islam dalam mengembangkan potensi akliah dan daya majunya. Di sisi lain, tak dapat kita pungkiri, perkembangan tersebut dapat menciptakan keretakan, membangun jurang menganga bahkan menghancurkan peradaban manusia sendiri yang selama ini terbangun. Dua hal tersebut merupakan sebuah kewajaran sebagai konsekuensi logis terhadap penciptaan sebuah instrument atau pelengkap manusia di muka bumi ini. Yakni baik vs buruk.
Kita bisa melihat, saat ini banyak upaya-upaya yang dilakukan oleh mereka yang anti islam. Mereka berusaha mendoktrin umat islam dengan menyerang psikologis umat islam, sehingga citra islam terlihat jelek dimata umatnya sendiri yang akhirnya membuat kesimpulan bahwa islam adalah agama yang radikal yang mengajarkan perang, islam adalah agama teroris. Lantas mengapa mereka bisa mengubah ideology islam yang diajarkan kepada umatnya? Itu dikarenakan media terbesar saat ini dikuasai oleh mereka terkhusus Israel. Maka mereka yang menguasai media dapat memunculkan citra terhadap apapun secara masif. Artinya kita sebagai umat islam telah menjadi korban media informasi yang ada.
Nampaknya memang benar bahwa sampai saat ini, mereka tidak akan ridha dan berusaha membuat keretakan diantara kesatuan umat islam. Hal ini sesuai dengan firman Allah QS. 02:120 yang artinya :
"Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu.
Sebagai agama yang mengemban tugas suci dakwah, islam harus sesuai dengan perkembangan zaman. Islam dijadikan sebagai sumber rujukan dari pengetahuan manusia yang ada. Yang jadi permasalahnnya adalah bagaimana umat islam mengambil sikap dalam menghadapi geliat perkembangan informasi saat ini? Media informasi menjadi salah satu solusi untuk menangani hal itu. Saat ini ada 3 media informasi dunia yakni media lisan, media tulisan, dan media digital.
Digitalisasi dakwah saat ini menjadi satu hal yang sedang dikembangkan. Karena dengan hal ini ajaran islam dapat terpublikasikan dengan baik. Meskipun disatu sisi memang media dikuasai oleh merek yang anti dengan islam. Namun jangan salah, sekarang banyak umat islam yang mampu memanfaatkan teknologi informasi saat ini demi kelangsungan dakwah islam. Sebagai bukti banyak sekali instrument media seperti blog, jejaring social, dan yang lainnya, yang membahas mengenai islam.