Paradoks

Paradoks

Oleh: Rizky Sopiyandi

Tentang kata, tentang salah
Bagaimana bisa berbangga, sedang prestasi tak ada
Mengabur, harumnya terkubur
Hei, melihatmu bermata satu dan mengedip terlalu cepat, kau parah

Tentang bahasa, tentang menilai
Menilikmu sibuk melihat kekurangan
Menginjak-menginjak keras jejak kemudahan
Sombong, kau busungkan dada dan jatuh tertimpa tangga, kau payah

Tentang dunia, tentang sekitar kita
Terlalu banyak anak kecil cepat dewasa
Proses terlalui tanpa bekas dalam berkas, lalu menghilang hampa
Mengapa tak sedikit bercermin, dan jangan di air kotor
Bertempur, zirahmu tebal namun tamengmu loyo, kau lemah

Dan tentang aku, tentang apresiasimu
Bukan sekedar sensasi dari kritik yang kumau
Atau kadang kebencian menutupi kasih sayang dan kebaikan
Hanya, ini bukan hanya gumam sang kodok, ini paradoks

 Penulis adalah mahasiswa KPI UIN SGD Bandung, dan anggota Forum Pe-SK.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama