Oleh: Sanghyang Mughni Pancaniti
Tuhan..
Yang ketajaman ma’rifatnya beribu kelipatan cahaya
Tertawakah Engkau di sana?
Melihat mulutku yang berbusa
Meneriakan nama-Mu sembari berdusta
Menyebut-nyebut keagungan-Mu seraya menyunggi cela
Mengaku memiliki-Mu tapi hati berpura-pura
Tuhan..
Yang ketetapan-Nya tak mampu digugat siapa-siapa
Apakah Engkau menggeleng-geleng kepala?
Menatap tubuhku yang bercucur peluh hina
Berlagak mengejar syurga-Mu yang melebihi luas semesta
Bicara sana sini seolah seorang insan yang takut ngerinya neraka
Tidak, Tuhan, tidak, itu hanya so so’an saja
Tuhan..
Yang pengetahuan-Nya tak mampu diduga manusia
Sssssssstttttt…
Jangan bilang siapa-siapa, ya..
Sebenarnya,
Diam-diam aku tak menganggap-Mu ada.
Bahkan ingin Kau tiada
Semoga.
Tuhan..
Yang ketajaman ma’rifatnya beribu kelipatan cahaya
Tertawakah Engkau di sana?
Melihat mulutku yang berbusa
Meneriakan nama-Mu sembari berdusta
Menyebut-nyebut keagungan-Mu seraya menyunggi cela
Mengaku memiliki-Mu tapi hati berpura-pura
Tuhan..
Yang ketetapan-Nya tak mampu digugat siapa-siapa
Apakah Engkau menggeleng-geleng kepala?
Menatap tubuhku yang bercucur peluh hina
Berlagak mengejar syurga-Mu yang melebihi luas semesta
Bicara sana sini seolah seorang insan yang takut ngerinya neraka
Tidak, Tuhan, tidak, itu hanya so so’an saja
Tuhan..
Yang pengetahuan-Nya tak mampu diduga manusia
Sssssssstttttt…
Jangan bilang siapa-siapa, ya..
Sebenarnya,
Diam-diam aku tak menganggap-Mu ada.
Bahkan ingin Kau tiada
Semoga.
Penulis adalah mahasiswa KPI UIN SGD Bandung, dan anggota Forum Pe-SK.