Pencuri Ilusi II

Pencuri Ilusi II


Dia hanya mampir sebentar mungkin, tapi dia juga seperti seorang detektif, yang terus saja memperhatikan gerak-gerik ku, sehingga akhirnya dia pergi, saat itu pun aku yang mengikuti gerak-gerik nya.

----

Yah aku tau, dia datang tanpa sepengetahuan ku. Dia terlalu cepat saat itu. Tapi tak beberapa lama dari sana , dia kembali lalu duduk di samping teman ku, dan tepatnya sebelah kiri di belakang ku. Dia menatap ku, yah tatapan yang berbeda sehingga dia seperti menyihir ku. Setelah ku membalas tatapan nya pada ku, aku merasakan hal yang berbeda. Entah apa itu.

Beberapa lama ku terdiam, tak tenang di buat nya. Aku segera keluar dari ruangan itu. Dan ternyata dia mengikuti ku, dan bertanya kemana aku akan pergi, jawab ku singkat pada saat itu. Aku hanya ingin pergi karna waktu menunjukan waktu pukul 16.00, saat itu aku harus pergi ke sebuah desa untuk sebuah pembinaan. Dan dia pun membiarkan ku pergi.

Dengan cepat aku pun pergi, tapi saat aku menuruni anak tangga, karna saat itu aku dengan nya sedang berada di lantai atas. Tiba-tiba aku melihat ke belakang, tapi tak ada satu orang pun, lalu aku meneruskan perjalanan ku untuk menuruni tangga saat itu. Dan ketika aku berhenti di sebuah loby. Tiba-tiba dia berada tepat di belakang ku, dan pamit untuk mendahului ku.

Aku heran, siapa dia? Apa maksudnya?, rasa  penasaran ku terlalu tinggi saat itu. Sehingga akhirnya ku putuskan untuk berjalan ke arah yang sama.

----

Malam pun tiba

Saat itu aku baru sampai di sebuah desa. Lalu tak lama ada satu pesan mengudara yang masuk. ‘kamu lagi dimana? Hati-hati ya. Jalanan malam cukup berbahaya bagi seorang gadis, meskipun aku tau kau pergi untuk melakukan tugas yang mulia’ kurang lebih itu isi pesan yang ku terima, saat aku balas pesan, dan menanyakan siapa, ternyata pesan itu datang dari seseorang yang sejak tadi membuatku penasaran

Beberapa lama, kita bercakapan melalui pesan udara, dan tak terasa obrolan pun semakin asyik. Dan penuh ketertarikan. Ternyata nama nya Abu, dia tertarik pada ku, dan kagum entah apa yang dia liat. Aku tak bertanya sedalam itu pada nya, malam pun semakin larut, obrolan pun berakhir tanpa kata penutup. Ya sudah lah sebaik nya aku beristirahat, dan mulai selalu bertanya, untuk apa dia datang?

----

Jam pun berlalu

Hari pun berlalu

Minggu pun berlalu, dan

Bulan pun berlalu

Kurang lebih delapan bulan ku mengenal nya, tak sedikit cerita yang ku ukir bersamanya, dan waktu yang tlah di lalui pun tak semudah apa yang terucap. Yang ku tau. Dia memberikan banyak perubahan dalam diri ku, dan tak banyak orang tau akan hal itu. Dia mengenalkan ku apa arti Cinta yang sakit, dan memberikan  indahnya sebuah cinta.

“jangan hubungi aku, hingga cahaya itu datang”

Kurang lebih itu pesan terakhir yang mengudara kepada ku.

Jangan Tanya aku, apa yang terjadi padanya saat ini.

Jangan Tanya aku, apa yang saat ini aku rasakan, saat dia menghilang untuk sebuah tujuan

Bagaimana pun kondisi  yang terjadi, aku harus tetap menjadi wanita kuat, wanita terhebat dan menunjukan nya pada Tuhan dan Dunia Nya.

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama