Kursi-kursi
berbaris rapi, seperti tentara saat apel pagi. Warnanya merah marun, beberapa
kosong, tapi rata-rata terisi. Di luar, seperti nama acara ini, cakrawala
menghitam, rembulan keperakan, dan gerimis rintik. Awalnya terasa aneh,
sekarang sudah terhitung musim kemarau. Tapi keanehan cuaca sama sekali tak
mengganggu laju kekhidmatan Bincang Malam KPI edisi 2, Rabu (07/05)
Dengan
pakaian santai, mahasiswa peserta Bincang Malam KPI duduk rapi. Asap-asap rokok
mengepul, menipis. Gelas-gelas dari aqua plastik berisi kopi, berdiri manis di halaqah mahasiswa yang tak duduk di
kursi, juga di genggaman mahasiswa yang duduk di kursi.
Ada yang
berbeda dalam Bincang Malam kali ini, yaitu kehadiran kawan KPI dari kampus
lain. Satu dari IAIN Syekh Nurjati Cirebon, dan satu dari IAIN Serang. Mereka
berjumlah empat belas orang. Kehadiran mereka membuat Bincang Malam KPI yang
digelar BEM-J KPI dan Forkomnas KPI Wilayah 2 semakin seksi.
Bincang
malam berlangsung khidmat, terutama saat sambutan-sambutan mulai disampaikan.
Diawali oleh ketua pelaksana Ridho Muhammad Firdaus, dilanjutkan oleh Ketua
BEM-J KPI, Hari Rahman Hakim. Dua orang itu, mereka yang berjuang paling keras
demi terlaksananya acara ini.
Hari,
sapaan akrab ketua BEM-J KPI, mengungkapkan alasan diselenggarakannya Bincang
Malam KPI. menurutnya, Bincang Malam KPI digelar karena kekhawatirannya akan
keringnya wacana keilmuan di kalangan mahasiswa, terutama mahasiswa KPI.
“Harapan
saya bagi Bincang Malam KPI, kedepannya bisa membuat wacana keilmuan di
kalangan mahasiswa kembali hidup, juga saya berharap dosen yang belum mengisi
diskusi di Bincang Malam KPI, merasa belum sah menjadi dosen UIN.” Tuturnya.
Sebenarnya,
Bincang Malam KPI malam itu, dikatakan tidak berjalan sesuai rencana, terutama
pengisi materi. Tiga pengisi materi bincang malam KPI mendadak tidak bisa
hadir. Hal itu hampir saja membuat panitia kalang kabut. Untunglah, berkat
usaha keras semua panitia, pengisi materi bincang malam KPI bisa didapatkan,
meskipun mendadak.
“Kali ini
kita menghadirkan Dr. Fahruroji Ishaq. M.Ag., Ihsan Firmansyah. S.Sos., dan
Filippo. Memang benar ketiganya pengisi materi dadakan, tapi kita merasa tertolong.
Dan kita harus angkat topi atas kesediaan mereka. Meski begitu, mereka tetap
pengisi kualitas satu. Saya yakin itu.” Ungkap Hari.
Sampai
akhir, kekhidmatan Bincang Malam KPI tetap terasa. Semuanya berjalan lancar.
Ramai-ramai pertanyaan beralun naik turun, seperti desir angin di padang
tandus. Bincang Malam KPI ini semoga menjadi oase di tengah keringnya wacana
keilmuan. (Nizar)