Hallo pembaca setia dejavu news kami, ouh ya udah lama nih dejavu news tidak memberikan informasi-informasi tentang dunia keislaman. Yaya gimana nih waktu liburan semester kalian ? menyenangkan tidak, ya pasti menyenangkan dong, so pasti hefun banget. Oh ya dipakai apa saja sih waktu luang kalian ?, yang pasti harus bermanfaat ya, mungkin ada yang shoping, traveling, hiking, dan masih banyak lagi yang lain dan gak ketinggalan dong waktu ibadahnya hehe.
Oh ya membicarakan tentang waktu, waktu menurut islam itu harus digunakan dengan sebaik-baik mungkin dan semanfaat mungkin iya dong, jika waktu yang kalian di gunakan tidak bermanfaat percuma dong waktu luangnya terbuang dengan sia-sia, dan mungkin tak bernilai ibadah, yahh sayang banget . Karena waktu luang yang harus digunakan menurut islam itu ibadah. Oh ya penjelasan lanjut tentang waktu , baca dengan teliti ya, ini ilmu loh tak boleh di sia-siakan. Okay
Dalam Islam waktu adalah suatu hal yang penting, mengapa? dalam surat Al ‘Ashr ayat 1-3 Allah SWT berfirman “Demi Masa (Waktu)…” yang menunjukkan betapa berharga dan pentingnya waktu tersebut. Selain itu dalam hadits Nabi SAW. berpesan agar kita manfaatkan 5 masa/waktu : “Masa muda sebelum tua, sehat sebelum sakit, kaya sebelum miskin, luang sebelum sibuk, hidup sebelum mati” (HR.Al-Baihaqi). Dalam aturan-aturan terkait ibadah mahdhoh seperti sholat, puasa, zakat, haji pun memberi penekanan pada waktu.
Allah memberikan kita setiap hari “modal” waktu, dan kepada semua manusia di muka bumi ini adalah sama–24 jam. Namun, ada berapa orang yang bisa “berbuat lebih” seperti :
* Rasulullah SAW : Dalam waktu 23 tahun bisa membangun peradaban Islam yang tetap ada sampai sekarang. Ikut 80 peperangan dalam tempo waktu kurang dari 10 tahun, santun terhadap fakir miskin, menyayangi istri dan kerabat, dan yang luar biasa adalah beliau seorang pemimpin umat yang bisa membagi waktu untuk umat dan keluarga secara seimbang!!
* Zaid bin Tsabit RA : Sanggup menguasai bahasa Parsi hanya dalam tempo waktu 2 bulan! Beliau dipercaya sebagai sekretaris Rasul dan penghimpun ayat Quran dalam sebuah mush’af
* Abu Hurairah : Masuk Islam usia 60 tahun. Namun ketika meninggal di tahun 57 H, beliau meriwayatkan 5374 Hadits! (Subhanallah!)
* Anas bin Malik : Pelayan rasulullah sejak usia 10 tahun, dan bersama rasul 20 tahun. Meriwayatkan 2286 Hadits.
* Abul Hasan bin Abi Jaradah (548 H) : Sepanjang hidupnya menulis kitab-kitab penting sebanyak tiga lemari.
* Abu Bakar Al-Anbari : Setiap pekan membaca sebanyak sepuluh ribu lembar.
* Syekh Ali At-Thantawi : Membaca 100-200 halaman setiap hari. Kalkulasinya, berarti dengan umurnya yang 70 tahun, beliau sudah membaca 5.040.000 halaman buku. Artikel yang telah dimuat di media massa sebanyak tiga belas ribu halaman. Dan yang hilang lebih dari itu.
Masih banyak lagi loh contoh-contoh luar biasa lainnya. Kenapa tidak banyak orang yang bisa menyamai mereka? Padahal waktu yang diberikan Allah kepada mereka sama dengan waktu yang diberikan Allah pada hambaNya yang lain. Kalau kita meruju’ kepada ayat-ayat alquran, maka secara garis besar waktu itu disebutkan dalam dua bentuk. Pertama, waktu disebutkan dalam bentuk nyata yang bisa diindera oleh mata. Kedua, waktu yang disebutkan dalam bentuk maknawi. Maksudnya hikmah dan substansi dibalik waktu tersebut.
Allah Ta’ala berfirman tentang waktu dalam bentuk fisik yang bisa dinikmati dengan mata,
هُوَالَّذِيجَعَلَالشَّمْسَضِيَاءوَالْقَمَرَنُوراًوَقَدَّرَهُمَنَازِلَلِتَعْلَمُواْعَدَدَالسِّنِينَوَالْحِسَابَمَاخَلَقَاللّهُذَلِكَإِلاَّبِالْحَقِّيُفَصِّلُالآيَاتِلِقَوْمٍيَعْلَمُونَ)يونس: 5)
Dia-lah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, supaya kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang Mengetahui”. (Yunus: 5)
Dari ayat di atas, Allah Ta’ala menyebutkan secara langsung dua ukuran waktu melalui peredaran matahari dan peredaran bulan. Demikianlah ungkapan ayat Al-Quran mengenai proses pergantian malam menjadi siang dan siang menjadi malam. Seiring dengan bergantinya malam dan siang hal ini sudah tentu menuntut adanya perubahan dalam seluruh aspek kehidupan. Dari mulai bertambahnya usia seseorang yang hidup di dunia fana ini dan lain sebagainya.
Hikmah Dari Banyak Waktu Yang Disebutkan Dalam Alquran Secara Maknawi
- 1. Allah Ta’ala Mengingatkan Bahwa Waktu Itu Cepat Berlalu
Allah Ta’ala berfirman,
كَأَنَّهُمْيَوْمَيَرَوْنَهَالَمْيَلْبَثُواإِلَّاعَشِيَّةًأَوْضُحَاهَا
“Pada hari mereka melihat hari berbangkit itu, mereka merasa seakan-akan tidak tinggal (di dunia) melainkan (sebentar saja) di waktu sore atau pagi hari”. (An Nazi’at: 46)
Al-Qur’an menceritakan bahwa ketika kiamat terjadi, semua manusia merasa bahwa hidup mereka di dunia sangat singkat. Bahkan diantara mereka ada yang berkata bahwa masa hidup mereka di dunia betapa pun lamanya seperti hanya beberapa jam saja, sebagaimana ayat di atas.
Perputaran dan pergantian waktu sangat cepat sekali bagaikan angin, baik diwaktu sedih maupun gembira. Jika dikatakan hari suka cita berlalu begitu cepat dan hari-hari duka bergerak sangat lambat, padahal itu hanya perasaan belaka dan bukan keadaan yang sebenarnya.
- 2. Pada Hakekatnya Setiap Waktu Yang Berlalu Merupakan Kerugian
Allah Ta’ala mengaitkan pembicaran-Nya dengan kerugian dan penyesalan manusia. Seperti terlihat dalam ayat 1-2 surat Al ‘Ashr;
وَالْعَصْرِ(1)إِنَّالْإِنْسَانَلَفِيخُسْرٍ(2(
“Demi masa. Sesusngguhnya semua mansuai berada di dalam kerugian”.
Dalam surat ini, Allah Ta’ala juga menjelaskan bahwa seluruh manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kerugian yang dimaksud dalam ayat ini bisa bersifat mutlak, artinya seorang merugi di dunia dan di akhirat, tidak mendapatkan kenikmatan dan berhak untuk dimasukkan ke dalam neraka. Bisa jadi ia hanya mengalami kerugian dari satu sisi saja. Oleh karena itu, dalam surat ini Allah mengeneralisir bahwa kerugian pasti akan dialami oleh manusia kecuali mereka yang memiliki empat kriteria dalam surat tersebut”. [Taisiir Karimir Rohmaan].
Yaitu beriman, beramal shalih, saling menasehati agar menegakkan kebenaran (berdakwah) dan saling menasehati agar bersabar”.
Ayat tersebut memberikan isyarat, bahwa yang tidak melakukan persiapan di pagi hari, yang tidak belajar dan mempergunakan kemampuan akalnya di waktu kecil, yang tidak membuat perancanaan di waktu muda dan seterusnya, maka di waktu tua dia akan menyesal dan menjadi orang yang merugi.
Memang kerugian baru dirasakan seseorang, ketika sudah memasuki hari senja. Seperti seorang pedagang, untung dan rugi barulah dihitung ketika hari sudah sore dan matahari menjelang terbenam. Akan tetapi, ketika itu kondisi sudah tidak bisa lagi diperbaiki, selain penyesalan dan meratapi diri ketika dihadapkan pada kerugian, akibat kelalaian sendiri.
Ohh ya sudah banyak nih penjelasan tentang waktu,, saatnya bagia kawan-kawan semua bagaimana pintar membagi waktu, yah Alloh SWT memberikan kita sama waktunya dan bagaimana mereka menyamainya ? Jawabannya adalah kecerdasan manajemen waktu. Pasti tahukan tips-tips manajemen waktu yang baik ? jika tidak, saya mempunyai sedikit tips-tips manajemen waktu. Dibaca dengan teliti ya
Tips-Tips Manajemen Waktu
1. Membuat target dan perencanaan
Tulislah target jangka pendek dan jangka panjang, selalu manfaatkan waktu luang ex. saat dalam perjalanan selalu bawa buku atau/dan Al Quran. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah membuat strategi pembuatan Parit yang sangat terencana sehingga bisa selesai tepat waktu.
2. Mempersiapkan rencana cadangan
Ingat!!! Manusia hanya bisa merencanakan, dan mutlak Allah sajalah yang berhak untuk menetukan. Ketika perang mu’tah, Rasulullah menunjuk 3 orang panglima perang untuk bersiap2. Jika panglima pertama syahid maka akan digantikan panglima kedua, dst.
3. Program yang dibuat dalam mencapai target harus realistis, terukur dan adil
Target boleh melangit tapi program mesti membumi. Adil dalam artian tidak merugikan orang lain. Saat perang Khandaq, umat islam yang jumlahnya hanya 3 ribu harus mengalahkan pasukan romawi yang jumlahnya 10 ribu. Jika dipikir secara logika mungkin hal itu hanyalah sebuah mimpi, namun dalam pelaksanaannya tetap membumi yakni dengan strategi pembuatan parit sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan.
4. Disiplin dalam rencana
Ketidak disiplinan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Ingat pepatah bijak “Gagal merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan”. Kalau kita cermati kisah perang uhud, maka dapat diambil ibroh bahwa sesungguhnya yang menyebabkan kekalahan umat islam ketika itu adalah pasukan pemanah yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga di bukit uhud tidak disiplin meninggalkan posisinya karena ghonimah perang yang ada di bawah bukit sehingga musuh yang hampir kalah malah menyerang balik.
5. sempurna dalam beramal (itqon=profesional)
Sebaiknya kita menyelesaikan satu masalah dulu baru berganti ke masalah yang lain.
6. Tentukan skala prioritas
Imam Hasan Al Banna mengatakan “Sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia”, jadi suatu hal yang penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas dalam pelaksanaannya dimulai dari penting & mendesak, tidak penting tapi mendesak, penting tapi tidak mendesak, dan tidak penting & tidak mendesak. Tapi jangan pula kita membenturkan sesuatu yang seharusnya tidak berbenturan. misalnya kuliah dengan shoping.
1. Membuat target dan perencanaan
Tulislah target jangka pendek dan jangka panjang, selalu manfaatkan waktu luang ex. saat dalam perjalanan selalu bawa buku atau/dan Al Quran. Pada saat perang Khandaq, Rasulullah membuat strategi pembuatan Parit yang sangat terencana sehingga bisa selesai tepat waktu.
2. Mempersiapkan rencana cadangan
Ingat!!! Manusia hanya bisa merencanakan, dan mutlak Allah sajalah yang berhak untuk menetukan. Ketika perang mu’tah, Rasulullah menunjuk 3 orang panglima perang untuk bersiap2. Jika panglima pertama syahid maka akan digantikan panglima kedua, dst.
3. Program yang dibuat dalam mencapai target harus realistis, terukur dan adil
Target boleh melangit tapi program mesti membumi. Adil dalam artian tidak merugikan orang lain. Saat perang Khandaq, umat islam yang jumlahnya hanya 3 ribu harus mengalahkan pasukan romawi yang jumlahnya 10 ribu. Jika dipikir secara logika mungkin hal itu hanyalah sebuah mimpi, namun dalam pelaksanaannya tetap membumi yakni dengan strategi pembuatan parit sehingga umat Islam bisa memenangkan peperangan.
4. Disiplin dalam rencana
Ketidak disiplinan dalam perencanaan bisa berakibat fatal. Ingat pepatah bijak “Gagal merencanakan sama saja dengan merencanakan kegagalan”. Kalau kita cermati kisah perang uhud, maka dapat diambil ibroh bahwa sesungguhnya yang menyebabkan kekalahan umat islam ketika itu adalah pasukan pemanah yang dipersiapkan untuk berjaga-jaga di bukit uhud tidak disiplin meninggalkan posisinya karena ghonimah perang yang ada di bawah bukit sehingga musuh yang hampir kalah malah menyerang balik.
5. sempurna dalam beramal (itqon=profesional)
Sebaiknya kita menyelesaikan satu masalah dulu baru berganti ke masalah yang lain.
6. Tentukan skala prioritas
Imam Hasan Al Banna mengatakan “Sesungguhnya kewajiban itu lebih banyak dari waktu yang tersedia”, jadi suatu hal yang penting bagi kita untuk menentukan skala prioritas dalam pelaksanaannya dimulai dari penting & mendesak, tidak penting tapi mendesak, penting tapi tidak mendesak, dan tidak penting & tidak mendesak. Tapi jangan pula kita membenturkan sesuatu yang seharusnya tidak berbenturan. misalnya kuliah dengan shoping.
Oh ya sedikit info juga, Saat ini kita dicekoki dengan frem bahwa dalam sehari manusia harus tidur minimal 8 jam. Padahal kalau kita cermati kalau kita tidur 8 jam sehari itu artinya kita sudah memanfaatkan waktu kita 1/3 hari untuk TIDUR. Bayangkan kalau rata2 umur manusia saat ini 60 tahun maka bisa kita artikan 20 tahun umur manusia digunakan untuk TIDUR! Cukuplah bagi kita untuk tidur selam 3-7 jam saja dalam sehari asalkan “berkualitas”.
Lalu Btimbul sebuah pertanyaan BAGAIMANAKAH TIDUR YANG BERKUALITAS itu?
Lalu Btimbul sebuah pertanyaan BAGAIMANAKAH TIDUR YANG BERKUALITAS itu?
Manajemen Tidur Berkualitas
- tidur 3-7 jam
- tidur di awal malam dan bangun pada 1/3 malam terakhir
- berwudlu sebelum tidur
- membersihkan tempat tidur
- mematikan lampu (meningkatkan melatonin)
- tidur dengan posisi yang benar (miring ke kanan)
- berdzikir dan berdoa
- tidur 3-7 jam
- tidur di awal malam dan bangun pada 1/3 malam terakhir
- berwudlu sebelum tidur
- membersihkan tempat tidur
- mematikan lampu (meningkatkan melatonin)
- tidur dengan posisi yang benar (miring ke kanan)
- berdzikir dan berdoa
Yaya begitu banyak penjelasan tentang waktu, tentu sudah paham dong tentang waktu dan mengerti apa waktu luang menurut islam.
Nah waktu luang yang harus di isi dengan yang baik, ini dia paparannya menurut mahasiswa UNPAD jurusan sastra inggris yang bernama Hapikry Surya Permana yang sudah semester akhir ini.
berbicara mengenai waktu luang, banyak orang yang menyia-nyiakannya. Karena menurut saya sesuai dengan di ciptakannya manusia ke muka bumi ini untuk memenuhi tugas,fungsi dan peran manusia. Tugas manusia adalah beribadah kepada Alloh, yang berbentuk ibadah mahdoh maupun ibadah ghoir mahdoh, dan fungsi manusia sebagai khalifah di muka bumi ini yang mengemban amanat yang begitu besar. Dan persn msnusia adalah menjalankan dan menegakan segala aturan yang diperintahkan oleh Alloh SWT. Nah menurut saya untuk mengisi waktu yang luang yaitu beribadah kepada Alloh, seringkali orang bilang ibadah itu hanya sholat saja, tapi ketika kita mengisi waktu luang dengan bakti sosial itu juga sudah termasuk ibadah karena bermanfaat untuk orang lain, mungkin ini yang bisa saya bagikan tantang mengisi waktu luang yang bermanfaat.
Nah teman sudah jelaskan bagaimana mengisi waktu luang menurut Mahasiswa UNPAD ini,,
Oh ya selain waktu luang yang kita fikirkan hanya waktu sekarang-sekarang, nah kita juga mempunyai waktu luang yang bisa bermanfaat dimasa yang akan datang, silahkan dibaca !!!!!
- Menghafal Al-Qur’an.
Serius. Dengan segala keutamaannya, maka nikmatilah waktu luang Ummahat untuk menghafal Al-Qur’an. Ketika waktu luang itu masih banyak – belum memiliki anak misalnya -. Alhamdulillah kalau kemudian berhasil menjadi seorang hafidzah. - Belajar percakapan Arab.
Al-Lughotu Al-Muhadatsah. Bahasa itu adalah percakapan. Cara terbaik mempelajari bahasa adalah dengan percakapan. Jangan terlalu dipusingkan dengan nahwu dan shorof. Perbanyaklah mempelajari dan menghafal frase-frase kalimat Arab. - Banyak membaca. Bacaannya pun bisa tentang berbagai hal. Tentang dinul Islam, tentang pendidikan anak, tentang keterampilan tertentu yang mungkin Ummahat minati, tentang kesehatan, yang insya Allah semuanya bermanfaat untuk ilmu kita sebagai seorang wanita, istri dan ibu dari anak-anak kita.
- Rajin membaca kitab dan menerjemahkan.
Untuk Ummahat yang telah memiliki dasar bahasa Arab, maka rajin-rajinlah belajar membaca kitab berbahasa Arab dan mencoba menerjemahkan. Hal ini berguna untuk menjaga ilmu yang telah Ummahat miliki dan juga bermanfaat untuk menambah ilmu diniyah. - Menyusun kurikulum pendidikan diniyah untuk anak.
Tidak harus seorang homeschooler yang menyusun kurikulum. Cobalah susun kurikulum yang akan Ummahat berikan untuk buah hati. Misalnya, menyusun dari sisi fikih, hadits, hafalan, adab dan lainnya. Insya Allah rasanya waktu luang yang ada ternyata kurang. Karena dalam penyusunan, mau tidak mau kita harus membuka buku untuk maraji’. Walaupun pada prakteknya mungkin kita tidak bisa sesuai, sungguh ini akan sangat membantu dalam praktek pendidikan kita kepada buah hati. - Membuat pernak-pernik pendidikan anak.
Banyak sekali pernak-pernik pendidikan yang bisa Anda buat atau malah mungkin bisa jadi “dagangan” Ummahat. Misalnya, membuat kreasi alphabet dari kain flanel. Buatlah sampai beberapa buah, terutama huruf-huruf yang sering muncul. Insya Allah akan bermanfaat untuk membantu anak belajar. - Belajar menjahit
- Berlatih memasak dan membuat kue. Syukur-syukur nanti ternyata kita memiliki keahlian tertentu dan bisa membuka usaha katering atau produksi kue sendiri – tentu saja dengan izin suami -.
- Menulis.
Tulislah hal yang bermanfaat yang bisa Ummahat tuliskan di blog pribadi. Niatkan tulisan itu agar bisa menjadi info yang bermanfaat untuk orang lain. Ummahat juga bisa menulis untuk ummiummi hehe…atau jika tulisan itu memang khusus perkara diniyah, ummahat bisa menuliskan untuk muslimah.or.id, tinggal dikirim ke imel redaksimuslimah[at]gmail.com agar bisa dimuroja’ahkan ke ustadz oleh pengurus.
Intinya, dalam memanfaatkan waktu luang, jangan sekedar memikirkan kegiatan yang bermanfaat untuk saat sekarang. Pikirkan sesuatu yang sekiranya akan bermanfaat untuk ke depan atau di masa mendatang, dimana belum tentu waktu luang itu masih mudah kita dapatkan.
Wahh penjelasannya jelas banget dong tentang waktu, selain dari pengertiannya menurut islam ada juga tips-tips manajemen waktu, tips-tips manajemen tidur berkualitas, mengisi waktu luang menurut mahasiswa UNPAD, dan waktu luang yang bisa bermanfaat untuk masa depan ,, wow lengkap bangetkan, yang pastinya info ini bermanfaat dong bagi kalian juga. Ini hanya tentang waktu loh belum tentang lain yang belum kita infokan kepada kalian. Selamat membaca dan semoga bermanfaat. Terima kasih